Senin, 01 Juni 2015

Motivator Terbaik

Motivator Terbaik
Orang Tua "Ayah"




Ketika anda mencari seorang pemotivator yang baik, maka nama yang muncul sebernya bukanlah seorang Mario Teguh atau pemotivator handal lainnya. Memang benar bahwa Mario teguh merupakan salah seorang pemotivator yang handal. Tetapi pada dasarnya motivator yang terbaik itu adalah orang tua.

Tipe orang tua dalam memotivasi anaknya dapat berbeda-beda. Ada orang tua yang memberikan motivasi kepada anaknya secara langsung dan ada pula yang memberikan motivasinya dengan tidak langsung. Orang tua yang memotivasi anaknya secara lansung, orang tua tersebut akan memberikan masukan dan kata-kata yang dapat memotivasi anaknya sehingga anaknya benar-benar akan termotivasi. Namun ada sebagian orang tua yang memberikan motivasi kepada anaknya hanya dengan memberikan gerak-gerik atau dengan tingkah laku saja. Di sini anak dituntuk untuk peka terhadap apa yang dilakukan orang tuanya.

Lalu, seperti apa tipe orang tuan anda dalam memotivasi anada ?

Mungkin saja orang tua anda adala pemotivator yang melakukannya dengan secara langsung. Berbeda halnya dengan apa yang saya dapatkan. Orang tua saya adalah tipe orang tua yang lebih meotivasi saya hanya dengan gerak-gerik atau mencotohkan sesuatu kepada saya terutama ayah.

Di sini saya akan bercerita sedikit tentang motivasi yang pernah diterapkan ayah kepada saya. Ayah hanya memberikan motivasi kepada saya lewat senyuman. “ ketika saya mendapat peringkat dua pada dua semerter di bangku pendidikan SMA ayah hanya tersenyum kepada saya. Sebenarnya agak sedih hanya mendapat senyuman ketika anda telah mendapatkan hasil yang baik. Ketika itu saya menginginkan sesuatu yang lebih dari ayah. Bukan dalam bentuk hadiah (barang), namun saya ingin mendegarkan kata yang luar biasa dari ayah walaupun hanya dengan satu kata. Tetapi hanya senyuman yang diberikan oleh ayah. Puncak motivasi dari ayah yakni pada kelas tiga semester satu. Ketiika itu saya hanya mendapat peringkat tiga di kelas. Di sini saya mengalami penurunan. Penurunan ini bukan dengan tanpa alasan. Pada awalnya berjalan lancar sesuai dengan rencana untuk mempertahankan peringkat dua. Namun, pada pertengahan semester saya mendapat undangan dari pihak Pemkab Kabupaten Simeulue untuk ikut partisipasi dibidang olahraga yakni sepak takraw. Ketika mengikuti turnamen se-provinsi NAD ini saya tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Mulai dari tugas, ulangan, semua tidak dapat saya ikuti.  Ternyata hal ini sangat berdampak kepada nilai di kelas dan saya hanya dapat menghabiskan semester dengan hanya mendapatkan peringkat tiga. Pada saat pembagian raport orang tua diundang oleh kepada sekolah untuk mengambil raport. Ketika itu ayah adalah yang mengambil raport. Ketika namanya dipanggil dan dinyatakan mendapakan peringkat tiga. Ayah melihat saya sembari tersenyum. Ya senyuman itu datang lagi. Ketika mendapat senyuman itu saya bingun dan berpikir apa maksud senyuman itu. Dan setelah saya tahu bahwa senyum itu adalah senyum kecewa. Sejak saat itu saya terus termotivasi untuk melakukan hal-hal baik yang dapat mengembalikan senyum awal yang diberikan ayah kepada saya.”

Itulah orang tua saya. Orang tua yang selalu memberikan motivasi melalui gerak-gerik. Meskipun terkadang susah untuk dipahami, tetapi orang tua tetap menjadi pemotivator utama buat saya. Mario Teguh hanyalah motivator tambahan setelah orang tua.

Mungkin pada saat sekarang bahakan ada remaja yang mengnggap pacar atau kekasih adalh motivator bagi dirinya, mungkin benar aocar atau kekasih dapat memotivasi dirinya. Tapi saya juga kurang mengetahui, karena sampai saat usia saya menginjak hampir 19 tahun saya belum pernah pacaran ☺:P jadi saya tidak begitu mengetahui apakah pacar dapat memotivasi atau tidak. Bagi saya orang tualah motivator saya.

1 komentar: