Dampak dan Solusi dari Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA)
Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA), ini merupakan suatu perjanjian antar negara-negara Asia
Tenggara dalam menghadapi kemajuan ekonomi dizaman modern ini dengan melakukan
perdagangan bebas antar negara yang ada di Asia Tenggara. Tidak hanya
perdagangan saja yang bebas keluar masuk dari suatu negara ke negara lain,
tetapi para pencari kerjapu juga bebas mencari pekerjaan di negara orang lain.
Ketika
MEA ini diresmikan banyak masyarakat Indonesia yang merasa bahwa inilah salah
satu upaya yang tepat untuk menanggulangi kemiskinan dan memperbanyak lapangan
pekerjaan sehingga penggangguran di suatu negara semakin berkurang dikarenakan
perusahaan asing dapat mendirikan perusahaannya di Indonesia dan masyarakat Indonesiapun dapat bekerja di negara lain yang berada di ASEAN.
Tetapi meskipun demikian, ada juga masyarakat yang meragukan apakah MEA dapat
mengatasi kemiskinan dan pengangguran atau bahkan dengan adanya MEA malah
semakin menambah kemiskina serta pengangguran di Indonesia. Saya termasuk dalam
masyarakat yang meragukan Mea.
Pertanyaannya,
mengapa kita meragukan MEA ?
Menurut
pendapat saya, MEA ini tentu memiliki dua sisi, yaitu positif dan negatif.
Posotifnya,
seperti yang di jelaskan tadi, bahwa dangan adanya MEA, ini menanggulangi
kemiskinan dan memperbanyak lapangan pekerjaan sehingga penggangguran di suatu
negara semakin berkurang dikarenakan perusahaan asing dapat mendirikan
perusahaannya di Indonesia dan
masyarakat Indonesiapun dapat bekerja di
negara lain yang berada di ASEAN.
Pada
sisi negatifnya, ketika negara membebaskan para pencari kerja datang ke
Indonesia, ini tentu akan semakin mempersempit peluang masyarakat Indonesia
untuk mendapatkan pekerjaan karena semakin banyaknya para pencari kerja.
Meskipun telah dibebaskannya pengusaha untuk mendirikan perusahaan di
Indonesia, tetatpi tentu saja tidak sebanding dengan banyaknya para pencari kerja
yang telah bertambah dari negara lain. Inilah yang menyebabkan pengangguran di
Indonesia semakin bertambah, ditambah lagi dengan tingginya sumber daya manusia
masyarakat asing dibandingkan dengan masyarakat Indonesia yang tentu perusahaan
akan lebih memilih mempekerjakan orang asing dibandingkan dengan orang
Indonesia. Dalam masalah produk dan makanan, tidak bisa dipungkiri bahwa
masyarakat Indonesia sangat menyukai untuk mencoba produk dan makanan baru. Hal
ini membuat perusahaan produk dan makanan buatan Indonesia sendiri akan
tertinggal dikarenakan konsumennya telah berpindah ke produk asing. Dan yang
sangat disayangkan adalah para pengusaha kecil-kecilan yang bisa berdampak
hingga bangkrut. Dengan bangrutnya para pengusaha kecil yang menjual produk dan
makanan ciri khas Indonesia ini tentu sangat disayangkan, dikarenakan produk
dan makanan tersebut tidak lagi dijual
dan salah satu ciri khas Indonesia lama kelamaan akan hilang dari masyarakat.
Bagamaina
solusi agar MEA ini dapat berjalan seperti yang diharapkan ?
Menurut
penulis, agar MEA berjalan seperti yang diinginkan yaitu untuk meningkatkan
ekonomi dan mengurangi kemiskinan dan pengangguraan, seharusnya pemerintah setiap negara harus
menetapkan beberapa hal, yaitu:
1. Mengatur
bahwa setiap perusahaan asing yang berdiri di suatu negara, harus mengutamakan
pekerja yang ada di negara tersebut dengan menetapkan persentasi 70% untuk
pekerja yang ada di negara tersebut dan 30% untuk pekerja asing. Sehingga dapat
mengurangi pengangguran yang ada di negara tersebut.
2. Meminimalisir para pekerja asing yang masuk ke
dalam neganya, agar dapat mengurangi pertambahan penduduk yang ada di negara
tersebut, yang berdampak pada penyempitan lahan.
3. Menetap
aturan bahwa perusahaan asing yang berdiri di Indonesia, harus menyimpan
dananya tidak boleh di bank asing, tetapi harus di bank yang didirikan oleh
pemerintah Indonesia. Sehingga dapat menambah devisa negara dan pemerintah
dapat mengawasi perkembangan suatu perusahaan yang ada di Indonesia.
Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar